SMK BISA


web stats

Selasa, 11 Februari 2014

Materi KWU KD.3.3 Proposal Usaha



PROPOSAL USAHA

Standar Kompetensi               :    3.  Merencanakan Usaha Kecil / Mikro
Kompetensi Dasar                  :         3.3  Menyusun Proposal Usaha
Alokasi Waktu                       :   
Pelaksanaan                            :
Tujuan Pembelajaran              :   
1.        Peseta didik dapat mengetahui pengertian proposal usaha.
2.        Peserta didik dapat menyebutkan aspek-aspek dalam penyusunan proposal usaha.
3.        Peserta didik dapat menyebutkan alasan penyusunan proposal usaha.
4.        Peseta didik dapat menyebutkan manfaat proposal usaha.
5.        Pesrta didik dapat menyebutkan hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan proposal usaha.
6.        Peserta didik dapat menyebutkan petunjuk penyusunan proposal usaha.
7.        Peserta didik dapat menyebutkan pihak-pihak yang membutuhkan proposal usaha.
8.        Peserta didik dapat menyebutkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha agar mampu menyusun proposal usaha.
9.        Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis proposal usaha.
10.    Peserta didik dapat membuat draft proposal usaha.
11.    Peserta didik dapat membuat kerangka proposal usaha.
12.    Peserta didik dapat menyusun proposal usaha.

PENDAHULUAN
          Mengawali suatu usaha baru memerlukan suatu tindakan yang memerlukan keberanian tinggi, dengan membuka usaha baru berarti wirausaha tersebut akan berhadapan dengan resiko-resiko usaha yang baru juga dan belum tentu seperti yang diperkirakan sebelumnya. Modal usaha merupakan salah satu permasalahan yang akan dihadapi oleh seorang wirausaha yang ingin membuka usaha baru, jika belum memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha tersebut.
          Proposal usaha merupakan bentuk surat resmi yang menunjukkan bahwa seseorang sedang membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk melaksanakan sesuatu. Demikian juga dengan proposal usaha, proposal ditujukan untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk membuka usaha baru yang sesuai dengan keinginan. Proposal usaha dibuat dengan sistematika tertentu, dengan adanya proposal tersebut dapat diperkirakan dan diramalkan kondisi usaha yang dijalankan tersebut.


A.  MATERI PEMBELAJARAN

          Usaha yang berkembang adalah harapan setiap pengusaha, karena dengan berkembangnya suatu usaha berarti bahwa usaha tersebut dapat memberikan hasil sesuai dengan yang direncanakan dalam pembukaan usaha, akan tetapi tidak semua dapat berkembang  dan memberikan hasil atau memberikan kerugian. Pengembangan usaha membutuhkan sarana dan prasarana  yan hampir sama ketika akan mendirikan usaha, hal ini termasuk dalam pemenuhan kebutuhan akan modal usaha. Modal usaha dapat diperoleh dari berbagai pihak dengan mudah karena banyak pihak-pihak yang ingin menginvestasikan modalnya, dalam memperoleh modal dari pihak lain seorang pengusaha harus dapat memberikan kepastian dan harus dapat meyakinkan investor, cara yang ditempuh untuk meyakinkan investor adalah dengan adanya proposal usaha, proposal ini sebagai gambaran dari yang akan dijalankan atau dikembangkan.

1.    Prospek Usaha

a.       Pengertian prospek usaha
Prospek usaha adalah perkiraan peluang pengembangan usaha yang dimiliki, prospek usaha dengan perencanaan usaha. Menurut George R. Terry, perencanaan adalah usaha memilih dan menggabungkan serta menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan cara menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

b.      Sifat dan karakter perencanaan
1)      Faktual
Perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan data dan fakta-fakta yang ada dan dapat diperkirakan dampak yang timbul dalam pelaksanaannya.
2)      Fleksibel
Perencanaan yang baik harus dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan berkembang di masyarakat.
3)      Berkesinambungan
Perencanaan yang dibuat dan dipersiapkan harus dapat digunakan secara terus menerus dan berkelanjutan.
4)      Dialektis
Perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pola pemikiran yang mengarah kepada perbaikan dan peningkatan perusahaan, memiliki prospek masa depan yang cerah dan dapat dikomunikasikan serta memiliki arah yang jelas.

c.       Tata urutan perencanaan
Dalam pembuatan perencanaan usaha yang baik harus selalu menggunakan pola perencanaan yang tersusun rapi dan memiliki urutan langkah yang saling melenkapi. Hal ini sebagai pedoman dalam pembuatan perencanaan.
Urutan dalam pembuatan perencanaan adalah sebagai berikut :
1)      Merumuskan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
2)      Melakukan observasi dan penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan secara ilmiah.
3)      Menganalisis hasil observasi.
4)      Menggunakan metode perencanaan yang sudah dimiliki.
5)      Melakukan evaluasi terhadap perencanaan yang sudah dilaksanakan dan memperbaiki kekurangannya dan membuat perencanaan lagi perencanaan yang baru.

2.    Proposal Usaha

a.       Pengertian Proposal Usaha
Proposal usaha mempunyai beberapa definisi, antara lain :
1)      Proposal sebagai dokumen.
2)      Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh wirausaha yang memuat rencana secara rinci usaha baru yang akan dijalankan.
3)      Proposal usaha sebagai media komunikasi.
4)      Proposal usaha dapat digunakan sebagai media komunikasi bagi wirausaha karena memuat profit bisnis yang akan dijalankan.
5)      Proposal usaha untuk melihat sasaran usaha.
6)      Proposal dapat untuk melihat sasaran usaha karena memuat apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.
7)      Proposal usaha untuk melihat strategi usaha.
8)      Proposal usaha dapat untuk melihat strategi usaha karena memuat arah tindakan atau cara untuk mencapai sasaran usaha.

             Proposal usaha adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Pengertian lain menyatakan bisnis plan adalah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Untuk memperoleh pinjaman modal, wirausaha harus membuat rencana bisnis atau proposal usaha yang berisi informasi lengkap tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan, serta jumalh modal yang diperlukan.

b.      Aspek-aspek proposal usaha
Beberapa aspek yang ada dalam menyusun proposal usaha diantaranya :
1)      Aspek umum, menunjang usaha yang akan dijalankan.
2)      Aspek keuntungan, merupakan tujuan utama perusahaan dan memungkinkan perusahaan untuk berlangsung.
3)      Aspek produksi, bagi wirausaha yang menjalankan proses produksi, sedangkan bagi wirausaha yang tidak membuat barang tetapi mengadakan barang, menyesuaikan.
4)      Aspek pemasaran, sejauh mana barang dapat dipasarkan.
5)      Aspek keuangan, tentang sumber keuangan dan penggunaannya.
6)      Aspek lokasi, tempat usaha dujalankan.
7)      Aspek manajemen, tentang penelola usaha, posisi, tanggung jawab, dan kewajibannya, serta hubungan menurut sistem orangisasi yang digunakan.
8)      Aspek resiko, tentang kemungkinan resiko yang dihadapi serta  cara mengantisipasi.
9)      Aspek jadwal waktu, tentang aktivitas menurut waktu yang sudah ditentukan.

c.       Alasan penting penyusunan proposal usaha
1)      Dengan disusunnya proposal usaha merupakan pernyataan inisiatif calon wirausaha untuk membuka uasaha.
2)      Dengan disusunnya proposal usaha merupakan fokus tujuan yang ingin dicapai oleh personil-personil yang ada dalam perusahaan.
3)      Dengan disusunnya proposal usaha mengundang oran-orang atau pihak-pihak tertentu yang berpotensi untuk bergabung dan bekerjasama dalam usaha.
4)   Dengan disusunnya proposal usaha dapat digunakan untuk mengatur kerjasama dengan perusahaan lainnya.

d.      Manfaat proposal usaha :
1)      Membantu wirausaha berpikir praktis dan obyektif tentang usaha yang akan dijalankan.
2)      Membantu wirausha dalam bersaing, karena melalui proposal usaha sudah dianalisis secara cermat tingkat keberhasilan.
3)      Membantu wirausaha untuk mengkomunikasikan gagasan usahanya kepada pihak lain.
4)      Dapat digunakan untuk membandingkan antara perkiraan dengan hasil  yang dicapai.
5)      Membantu wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang diharapkan.

e.       Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal usaha :
1)      Tujuan yang ingin dicapai harus realistis, yaitu spesipik dan dapat diukur.
2)      Fleksibel, yaitu memberi kemungkinan perubahan dengan mengubah tujuan pokok dan memungkinkan adanya alternatif strategi yang dapat dipormolasikan.
3)      Komitmen, yaitu mendapat dukungan berbagai pihak seperti karyawan, mitra bisnis dan lain-lain yang terkait.

  1. Pihak-pihak Yang Membutuhkan Proposal Usaha
            Ada beberapa pihak yang membutuhkan proposal usha sebagai berikut :
1.         Pengusaha
Bagi pengusaha, proposal usaha merupakan dokumen tertulis lengkap dan rinci tentang perencanaan usaha (business plan) yang akan dilakukan dan digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan dari usaha yang direncanakan.
2.         Investor
Bagi investor, proposal usaha merupakan gambaran tentang prospek usaha dan kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang dapat diperoleh. Karena itu sebuah proposal usaha bagi investor akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kemungkinan ikut berinvestasi dalam usaha yang direncankan dalam proposal usaha tersebut.

3.         Perbankan/Lembaga Keuangan
Melalui proposal usaha pihak perbankan dapat menilai mengenai prospek kesinambungan serta kemampuan usaha yang direncanakan dalam membayar semua kewajiaban finansialnya. Karena itu bagi pihak perbankan, proposal usaha digubakan sebagai dasar penilaian untuk menentukan penyaluran kredit bagi pendanaan usaha tersebut.
4.         Pemerintah
Melalui proposal usaha, pemerintah dapat menilai mengenai sumbangan usaha yang akan dilaksanakan terhadap kegiatan ekonomi maupun dampak social yang ditimbulkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
f.       Pengetahuan dan kemampuan wirausaha agar mampu membuat proposal usaha :
1)      Pengetahuan tentang teknologi dan daya kreativitas.
2)      Pengetahuan tentang produk dan kemampuan memasarkan.
3)      Kemampuan memproyeksikan finansial perusahaan.

g.      Jenis-jenis proposal yang dapat dibuat :
1)      Proposal usaha dagang.
2)      Proposal usaha jasa.
3)      Proposal usaha industri.

3.    Draft Proposal Usaha

a.       Persiapan yang diperlukan sebelum menyusun draft proposal usaha :
1)      Menetapkan jenis usaha.
2)      Menetapkan jenis produk yang akan diusahakan.
3)      Menetapkan aspek pemasaran produk.
4)      Menetapkan teknis distribusi produk.
5)      Menetapkan aspek organisasi dan manajemen.
6)      Menetapkan aspek yuridis.
7)      Melaksanakan aspek administrasi.
8)      Menetapkan aspek keuangan.
9)      Mempelajari aspek kebijaksanaan pemerintah.
10)  Mempelajari aspek AMDAL.

b.      Kerangka proposal usaha
Pada prinsipnya tidak peraturan baku dalam menyusun kerangka proposal saha, maka kerangka berikut ini dikemukakan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Model kerangka proposal usaha :
§  Halaman depan nama dan alamat perusahaan dan orang yang bertanggung jawab
§  Daftar isi (memuat isi draft proposal dengan nomor halaman)
Bab I    Pendahuluan
A.    Nama dan alamat perusahaan
B.     Nama dan alamat pemilik
C.     Informasi usaha
Bab II  Aspek Usaha
A.    Deskripsi umum usaha
B.     Latar belakang usaha
C.     Struktur organisasi
D.    Struktur pemilik modal
E.     Spespikasi usaha yang dijalankan
Bab III            Aspek Pemasaran
A.    Potensi pasar
B.     Kondisi pesaing
C.     Strategi pemasaran
Bab IV            Aspek Penjualan
A.    Penetapan harga
B.     Sitem penjualan
C.     Sistem distribusi
D.    Promosi
Bab V  Aspek Manajemen
A.    Resiko dan hambatan
B.     Tindakan alternatif
Bab VI            Aspek Produksi
A.    Bahan-bahan produksi
B.     Alat-alat produksi
C.     Tenaga kerja
D.    Proses produksi
E.     Kualitas produk
F.      Kuantitas produk
Bab VII           Aspek Keuangan
A.    Neraca awal
B.     Proyeksi aliran kas
C.     Analisa titik impas (break event point)
D.    Sumber permodalan
Lampiran :
A.    Data studi kelayakan
B.     Dokumen-dokumen perjanjian











Contoh halaman depan Proposal Usaha.

PROPOSAL USAHA PERDAGANGAN
BARANG-BARANG KONSUMSI

TOKO LARIS
Jl. Melati No. 7 Semarapura
Oleh
Agus Rai
(pemilik)
Jln. Gajah Mada No. 12 Semarapura

Contoh Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Nama dan Alamat Perusahaan
B.     Nama dan Alamat Pemilik
C.     Informasi Usaha
BAB II       JENIS USAHA
A.    Deskripsi Umum Usaha
B.     Latar belakang Usaha
C.     Struktur Oranisasi
D.    Truktr Pemilik Modal
E.     Spesipikasi Usaha Yang dijalankan
BAB III     PENGADAAN BARANG DAGANGAN
A.    Sumber Barang Dagangan
B.     Teknik Pembelian
BAB IV     PEMASARAN
A.    Potensi Pasar
B.     Kondisi Pesaing
C.     Strategi Pemasaran
BAB V       PENJUALAN
A.    Harga  jual
B.     Sistem Penjualan
C.     Sistem Distribusi
D.    Promosi
BAB VI     MANAJEMEN
A.    Resiko dan Hambatan
B.     Tindakan Alternatif
BAB VII    KEUANGAN
A.    Neraca
B.     Proyeksi Aliran Kas
C.     Analisa Titik Pulang Pokok (break event point)
D.    Sumber Permodalan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.    Data Studi Kelayakan
B.     Surat Izin Usaha Perdagangan
Contoh Isi Draft  Proposal
BAB I PENDAHULUAN
A.  Nama dan Alamat Perusahaan
Jenis Usaha yang akan dijalankan adalah usaha perseorangan dengan nama “TOKO LARIS” beralamatkan Jl. Melati No. 7 Semarapura
B.  Nama dan Alamat Pemilik
Pemilik usaha pertokoan adalah
Nama                      : Agus Rai
Usia                                    : 25 Tahun
Jenis kelamin          : Laki-laki
Pekerjaan                : Wirausaha
Alamat                    : Jln. Gajah Mada No. 12 Semarapura
C.   Informasi usaha
Perusahaan yang dijalanknan merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang perdagangan barang-barang konsumsi berupa toko pengecer.

BAB II JENIS USAHA

A.  Deskripsi Umum Usaha
     Usaha yang dijalankan merupakan usaha dagang barang-barang kebutuhan konsumsi, misalnya masyarakat di pemukiman perumahan  rakyat dengan status ekonomi menengah ke bawah, dengan jumlah penduduk sekitar 1200 jiwa.
B. Latar Belakang Usaha
     Usaha ini dipilih untuk dijalankan dengan berbagai pertimbangan seperti lokasi usaha yang strategis dengan modal dan ketrampilan yang memadai.
C. Struktur Organisasi
     Sesuai dengan bentuk badan usaha yang dipilih yaitu perusahaan perseorangan, maka pemimpin perusahaan dipegang oleh pemilik dengan mengangkat karyawan 5 orang yang diberi tugas di bagian administrasi 1 orang, pembukuan 1 orang, pengadaan barang dagangan 1 orang, dan penjualan 2 orang sesuai dengan keperluan untuk menjalankan usaha dengan menggunakan struktur organisasi garis.
D. Struktur Pemilik Modal
     Modal usaha terdiri dari modal sendiri dan modal asing berupa pinjaman dari BRI dengan memanfaatkan kredit modal kerja.
E. Spesifikasi Usaha Yang Dijalankan
     Spesifikasi usaha yang dijalankan adalah menjual barang-barang konsumsi terutama sembilan bahan pokok (sembako) secara lengkap dan murah.

BAB III PENGADAAN BARANG DAGANGAN

A. Sumber Barang Dagangan
     Barang-barang dagangan sebagai objek usaha diperoleh dari beberapa grosir yang ada di kota kabupaten yaitu : Toko Kenanga, Toko Sami Laris, Toko Sami Durus.

B. Teknik Pembelian
     Pembelian barang dagangan dilakukan dengan sistem :
1.      Berkala, sesuai jadwal pembelian berdasarkan perkiraan turn over barang dagangan per minggu, tri wulan, dan sebagainya.
2.      Insidental, menurut kebutuhan berdasarkan persediaan barang dagangan.
Pembelian dilakukan secara langsung, dan secara pesanan melalui surat, atau telepon oleh pengadaan barang dagangan.

BAB IV PEMASARAN

A. Potensi Pasar
     Berdasarkan penelitian, 60 % kepala keluarga di perumahan berpengasilan tetap terdiri dari pegawai tetap dan karyawan swasta, sehingga memiliki daya beli yang cukup dalam memenuhi kebutuhan konsumsi.
B. Kondisi Pesaing
     Di tempat usha hanya terdapat dua pesaing pedagang eceran dengan modal kerja masing-masing di bawah Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), yang dikelola dengan manajemen sederhana atau manajemen sederhana atau tidak profesional.
C. Strategi Pemasaran
     Strategi pemasaran yang digunakan dengan cara promosi tinggi dan harga melawan.

BAB V PENJUALAN

A. Harga Jual
     Harga jual ditetapkan berdasarkan harga perolehan barang dagangan ditambah keuntungan rata-rata 2 %.
B. Sistem Penjualan
     Sistem penjualan yang dipakai dengan cara kontan dan kredit dengan jangka waktu satu bulan.
C. Sistem Distribusi
     Sistem distribusi yang digunakan adalah sistem distribusi langsung, artinya langsung menjual pada konsumen akhir dan barang-barang langsung diserahkan kepada konsumen di tempat penjualan atau diantar.
D. Promosi
     Promosi yang dilakukan dengan menyebar brosur daftar harga barang kepada konsumen sasaran.

BAB VI MANAJEMEN

A. Resiko dan Hambatan
     Resiko yang perlu diantisipasi adalah terjadinya kredit macet akibat penjualan secara kredit dan hambatan yang mungkin terjadi adalah perkembangan pesaing yang ada.



B. Tindakan  Alternatif
     Tindakan alternatif yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi kredit maet adalah dengan selektif dalam memberikan kredit, dan dalam mengantisipasi hambatan dengan cara meningkatkan daya saing secara sehat.

BAB VII KEUANGAN       

A. Neraca
     Neraca awal menunjukkan 
     Debet :
     1.1  Kas                              Rp. 10.000.000,00
     1.2  Barang dagangan        Rp. 15.000.000,00
     1.3  Piutang dagangan      Rp.          -
     1.4  Perabot                        Rp.   5000.000,00   +
            Jumlah                         Rp. 30.000.000,00
     Kredit :
     2.1  Utang                          Rp. 10.000.000,00
     3.1 Modal                           Rp. 20.000.000,00 +
       Jumlah                         Rp. 30.000.000,00
B. Proyeksi Aliran Kas
     Proyeksi aliran kas sebesar Rp. 20 juta setiap bulan. Untuk pengadaan barang dagangan Rp. 15 juta dan gaji/upah karyawan Rp. 5 juta.
C. Analisa Titik Tulang Pokok
     Titik tulang pokok terjadi jika harga jual sama dengan harga beli ditambah biaya-biaya seperti transportasi, tenaga kerja, pajak, dan pelayanan.
D. Sumber Permodalan
     Modal usaha terdiri dari :
1.      Harta pribadi yang dipisahkan untuk usaha
2.      Pinjaman, berupa kredit BRI

LAMPIRAN-LAMPIRAN
    
A.  Data studi kelayakan
B.   Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)





c.    Model I  

     Menutut Puslatkop PK dalam Kewirausahaan Indonesia, sebagai berikut :
    
     FORMAT PROPOSAL
     KATA PENGANTAR
     DAFTAR ISI
     DAFTAR TABEL
     BAB I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Maksud dan Tujuan
C.     Usaha yang Akan Dikembangkan
BAB II   DESKRIPIS KELAYAKAN ASPEK
A.    Pemasaran
B.     Yuridis
C.     Organisasi
D.    Teknik produksi
BAB III  KESIMPULAN
BAB IV  PENUTUP
Lampiran-lampiran

Rincian Informasi Dalam Format Proposal

BAB I    
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menjelaskan kondisi-kondisi secara obyektif yang mendorong usaha, bagaimana dampaknya terhadap perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
B.     Maksud dan Tujuan
Menjelaskan maksud penyusunan proposal dan tujuan yang hendak ingin dicapai.
C.       Usaha yang Dijalankan
Menguraikan secara tegas usaha yang akan dijalankan.

BAB II
DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK

A.    Aspek Pemasaran
Uraian perkiraan
1)      Volume permintaan, baik untuk konsumsi industri maupun akhir.
2)      Volume penjualan yang mampu diraih serta daerah pemasarannya.
3)      Program pemasaran.
4)      Kebijakan harga dan target penjualan.


B.     Aspek Yuridis
Menjelaskan landasan hukum pendirian perusahaan dan kelengkapan persyaratan formal lainnya.

C.  Aspek Organisasi dan Manajemen
Memberikan informasi :
1)      Keadaan organisasi perusahaan seperti struktur organisasi dan personalianya
2)      Kepemilikan
3)      Pola manajemen
4)      Pembagian tugas
5)      Jumlah karyawan

D.    Aspek Teknik Produksi
menguraikan :
1)      Kebutuhan mesin dan peralatan lain yang diperlukan.
2)      Pemasok dan kapasitas pemasok.
3)      Lokasi tempat usaha.
4)      Persediaan.
5)      Jumlah tenaga kerja.
6)      Persoalan limbah dan persoalannya.

E.     Aspek Finansial
Menguraiakan :
1)      Kebutuhan modal investasi dan modal kerja.
2)      Arus kas masuk dan keluar.
3)      Anggaran biaya produksi dan pemasaran.
4)      Jadwal pengembalian kredit.

F.      Aspek Sosial
Berikan informasi dampak yang diperkirakan terjadi dengan adanya proyek ini terhadap kesejahtraan masyarakat sekitar lokasi perusahaan.

BAB III
KESIMPULAN
Berikan kesimpulan hasil analisis kelayakan tiap aspek secara keseluruhan.

BAB IV
PENUTUP
Menguraiakan harapan-harapan yang diinginkan perusahaan dengan penyusunan proposal usaha ini.

1 komentar: