PROPOSAL
USAHA
Standar Kompetensi : 3. Merencanakan Usaha Kecil / Mikro
Kompetensi Dasar : 3.3 Menyusun
Proposal Usaha
Alokasi Waktu :
Pelaksanaan :
Tujuan Pembelajaran :
1.
Peseta didik dapat
mengetahui pengertian proposal usaha.
2.
Peserta didik
dapat menyebutkan aspek-aspek dalam penyusunan proposal usaha.
3.
Peserta didik
dapat menyebutkan alasan penyusunan proposal usaha.
4.
Peseta didik
dapat menyebutkan manfaat proposal usaha.
5.
Pesrta didik
dapat menyebutkan hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan proposal usaha.
6.
Peserta didik
dapat menyebutkan petunjuk penyusunan proposal usaha.
7.
Peserta didik
dapat menyebutkan pihak-pihak yang membutuhkan proposal usaha.
8.
Peserta didik
dapat menyebutkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha agar mampu menyusun
proposal usaha.
9.
Peserta didik
dapat menyebutkan jenis-jenis proposal usaha.
10.
Peserta didik
dapat membuat draft proposal usaha.
11.
Peserta didik
dapat membuat kerangka proposal usaha.
12.
Peserta didik
dapat
menyusun proposal usaha.
PENDAHULUAN
Mengawali
suatu usaha baru memerlukan suatu tindakan yang memerlukan keberanian tinggi,
dengan membuka usaha baru berarti wirausaha tersebut akan berhadapan dengan
resiko-resiko usaha yang baru juga dan belum tentu seperti yang diperkirakan
sebelumnya. Modal usaha merupakan salah satu permasalahan yang akan dihadapi
oleh seorang wirausaha yang ingin membuka usaha baru, jika belum memiliki modal
yang cukup untuk membuka usaha tersebut.
Proposal
usaha merupakan bentuk surat resmi yang menunjukkan bahwa seseorang sedang
membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk melaksanakan sesuatu. Demikian juga
dengan proposal usaha, proposal ditujukan untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk
membuka usaha baru yang sesuai dengan keinginan. Proposal usaha dibuat dengan
sistematika tertentu, dengan adanya proposal tersebut dapat diperkirakan dan
diramalkan kondisi usaha yang dijalankan tersebut.
A. MATERI PEMBELAJARAN
Usaha yang berkembang adalah harapan
setiap pengusaha, karena dengan berkembangnya suatu usaha berarti bahwa usaha
tersebut dapat memberikan hasil sesuai dengan yang direncanakan dalam pembukaan
usaha, akan tetapi tidak semua dapat berkembang
dan memberikan hasil atau memberikan kerugian. Pengembangan
usaha membutuhkan sarana dan prasarana
yan hampir sama ketika akan mendirikan usaha, hal ini termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan akan modal usaha. Modal usaha dapat diperoleh dari berbagai
pihak dengan mudah karena banyak pihak-pihak yang ingin menginvestasikan
modalnya, dalam memperoleh modal dari pihak lain seorang pengusaha harus dapat
memberikan kepastian dan harus dapat meyakinkan investor, cara yang ditempuh
untuk meyakinkan investor adalah dengan adanya proposal usaha, proposal ini
sebagai gambaran dari yang akan dijalankan atau dikembangkan.
1.
Prospek
Usaha
a.
Pengertian prospek usaha
Prospek usaha
adalah perkiraan peluang pengembangan usaha yang dimiliki, prospek usaha dengan
perencanaan usaha. Menurut George R. Terry, perencanaan adalah usaha memilih
dan menggabungkan serta menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan cara menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
b. Sifat
dan karakter perencanaan
1)
Faktual
Perencanaan yang dibuat
harus sesuai dengan data dan fakta-fakta yang ada dan dapat diperkirakan dampak
yang timbul dalam pelaksanaannya.
2)
Fleksibel
Perencanaan yang baik
harus dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan berkembang
di masyarakat.
3)
Berkesinambungan
Perencanaan yang dibuat
dan dipersiapkan harus dapat digunakan secara terus menerus dan berkelanjutan.
4)
Dialektis
Perencanaan yang
dibuat harus berdasarkan pola pemikiran yang mengarah kepada perbaikan dan
peningkatan perusahaan, memiliki prospek masa depan yang cerah dan dapat
dikomunikasikan serta memiliki arah yang jelas.
c. Tata
urutan perencanaan
Dalam pembuatan
perencanaan usaha yang baik harus selalu menggunakan pola perencanaan yang
tersusun rapi dan memiliki urutan langkah yang saling melenkapi. Hal ini
sebagai pedoman dalam pembuatan perencanaan.
Urutan dalam pembuatan
perencanaan adalah sebagai berikut :
1)
Merumuskan kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai.
2)
Melakukan observasi dan
penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan secara
ilmiah.
3)
Menganalisis hasil observasi.
4)
Menggunakan metode
perencanaan yang sudah dimiliki.
5)
Melakukan evaluasi
terhadap perencanaan yang sudah dilaksanakan dan memperbaiki kekurangannya dan
membuat perencanaan lagi perencanaan yang baru.
2.
Proposal
Usaha
a. Pengertian
Proposal Usaha
Proposal usaha
mempunyai beberapa definisi, antara lain :
1)
Proposal sebagai
dokumen.
2)
Proposal usaha
merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh wirausaha yang memuat rencana
secara rinci usaha baru yang akan dijalankan.
3)
Proposal usaha sebagai
media komunikasi.
4)
Proposal usaha dapat
digunakan sebagai media komunikasi bagi wirausaha karena memuat profit bisnis
yang akan dijalankan.
5)
Proposal usaha untuk
melihat sasaran usaha.
6)
Proposal dapat untuk
melihat sasaran usaha karena memuat apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.
7)
Proposal usaha untuk
melihat strategi usaha.
8) Proposal
usaha dapat untuk melihat strategi usaha karena memuat arah tindakan atau cara
untuk mencapai sasaran usaha.
Proposal usaha
adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan
dan menarik bagi penyandang dana. Pengertian lain menyatakan bisnis plan adalah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah
bisnis kepada penyandang dana potensial. Untuk memperoleh pinjaman modal,
wirausaha harus membuat rencana bisnis atau proposal usaha yang berisi
informasi lengkap tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan, serta jumalh
modal yang diperlukan.
b. Aspek-aspek
proposal usaha
Beberapa aspek yang ada
dalam menyusun proposal usaha diantaranya :
1)
Aspek umum, menunjang
usaha yang akan dijalankan.
2)
Aspek keuntungan,
merupakan tujuan utama perusahaan dan memungkinkan perusahaan untuk
berlangsung.
3)
Aspek produksi, bagi
wirausaha yang menjalankan proses produksi, sedangkan bagi wirausaha yang tidak
membuat barang tetapi mengadakan barang, menyesuaikan.
4)
Aspek pemasaran, sejauh
mana barang dapat dipasarkan.
5)
Aspek keuangan, tentang
sumber keuangan dan penggunaannya.
6)
Aspek lokasi, tempat
usaha dujalankan.
7)
Aspek manajemen,
tentang penelola usaha, posisi, tanggung jawab, dan kewajibannya, serta
hubungan menurut sistem orangisasi yang digunakan.
8)
Aspek resiko, tentang
kemungkinan resiko yang dihadapi serta
cara mengantisipasi.
9) Aspek
jadwal waktu, tentang aktivitas menurut waktu yang sudah ditentukan.
c. Alasan
penting penyusunan proposal usaha
1)
Dengan disusunnya
proposal usaha merupakan pernyataan inisiatif calon wirausaha untuk membuka
uasaha.
2) Dengan disusunnya proposal
usaha merupakan fokus tujuan yang ingin dicapai oleh personil-personil yang ada
dalam perusahaan.
3) Dengan
disusunnya proposal usaha mengundang oran-orang atau pihak-pihak tertentu yang
berpotensi untuk bergabung dan bekerjasama dalam usaha.
4) Dengan
disusunnya proposal usaha dapat digunakan untuk mengatur kerjasama dengan
perusahaan lainnya.
d. Manfaat
proposal usaha :
1) Membantu
wirausaha berpikir praktis dan obyektif tentang usaha yang akan dijalankan.
2)
Membantu wirausha dalam
bersaing, karena melalui proposal usaha sudah dianalisis secara cermat tingkat
keberhasilan.
3)
Membantu wirausaha
untuk mengkomunikasikan gagasan usahanya kepada pihak lain.
4)
Dapat digunakan untuk
membandingkan antara perkiraan dengan hasil
yang dicapai.
5) Membantu
wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang diharapkan.
e. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal usaha :
1)
Tujuan yang ingin
dicapai harus realistis, yaitu spesipik dan dapat diukur.
2)
Fleksibel, yaitu
memberi kemungkinan perubahan dengan mengubah tujuan pokok dan memungkinkan
adanya alternatif strategi yang dapat dipormolasikan.
3) Komitmen,
yaitu mendapat dukungan berbagai pihak seperti karyawan, mitra bisnis dan
lain-lain yang terkait.
- Pihak-pihak Yang Membutuhkan Proposal Usaha
Ada
beberapa pihak yang membutuhkan proposal usha sebagai berikut :
1.
Pengusaha
Bagi pengusaha,
proposal usaha merupakan dokumen tertulis lengkap dan rinci tentang perencanaan
usaha (business plan) yang akan
dilakukan dan digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan dari usaha
yang direncanakan.
2.
Investor
Bagi investor, proposal
usaha merupakan gambaran tentang prospek usaha dan kemungkinan-kemungkinan
keuntungan yang dapat diperoleh. Karena itu sebuah proposal usaha bagi investor
akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kemungkinan ikut berinvestasi
dalam usaha yang direncankan dalam proposal usaha tersebut.
3.
Perbankan/Lembaga
Keuangan
Melalui proposal usaha
pihak perbankan dapat menilai mengenai prospek kesinambungan serta kemampuan
usaha yang direncanakan dalam membayar semua kewajiaban finansialnya. Karena
itu bagi pihak perbankan, proposal usaha digubakan sebagai dasar penilaian
untuk menentukan penyaluran kredit bagi pendanaan usaha tersebut.
4.
Pemerintah
Melalui proposal
usaha, pemerintah dapat menilai mengenai sumbangan usaha yang akan dilaksanakan
terhadap kegiatan ekonomi maupun dampak social yang ditimbulkan bagi masyarakat
secara keseluruhan.
f. Pengetahuan
dan kemampuan wirausaha agar mampu membuat proposal usaha :
1)
Pengetahuan tentang
teknologi dan daya kreativitas.
2)
Pengetahuan tentang
produk dan kemampuan memasarkan.
3) Kemampuan
memproyeksikan finansial perusahaan.
g. Jenis-jenis
proposal yang dapat dibuat :
1)
Proposal usaha dagang.
2)
Proposal usaha jasa.
3) Proposal
usaha industri.
3.
Draft
Proposal Usaha
a.
Persiapan yang
diperlukan sebelum menyusun draft proposal usaha :
1)
Menetapkan jenis usaha.
2)
Menetapkan jenis produk
yang akan diusahakan.
3)
Menetapkan aspek
pemasaran produk.
4)
Menetapkan teknis
distribusi produk.
5)
Menetapkan aspek
organisasi dan manajemen.
6)
Menetapkan aspek
yuridis.
7)
Melaksanakan aspek
administrasi.
8)
Menetapkan aspek
keuangan.
9)
Mempelajari aspek
kebijaksanaan pemerintah.
10) Mempelajari
aspek AMDAL.
b.
Kerangka proposal usaha
Pada prinsipnya tidak
peraturan baku dalam menyusun kerangka proposal saha, maka kerangka berikut ini
dikemukakan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Model kerangka proposal
usaha :
§ Halaman
depan nama dan alamat perusahaan dan orang yang bertanggung jawab
§ Daftar
isi (memuat isi draft proposal dengan nomor halaman)
Bab I Pendahuluan
A. Nama
dan alamat perusahaan
B. Nama
dan alamat pemilik
C. Informasi
usaha
Bab II Aspek Usaha
A. Deskripsi
umum usaha
B. Latar
belakang usaha
C. Struktur
organisasi
D. Struktur
pemilik modal
E. Spespikasi
usaha yang dijalankan
Bab III Aspek Pemasaran
A. Potensi
pasar
B. Kondisi
pesaing
C. Strategi
pemasaran
Bab IV Aspek Penjualan
A. Penetapan
harga
B. Sitem
penjualan
C. Sistem
distribusi
D. Promosi
Bab V Aspek Manajemen
A. Resiko
dan hambatan
B. Tindakan
alternatif
Bab VI Aspek Produksi
A. Bahan-bahan
produksi
B. Alat-alat
produksi
C. Tenaga
kerja
D. Proses
produksi
E. Kualitas
produk
F.
Kuantitas produk
Bab VII Aspek Keuangan
A. Neraca
awal
B. Proyeksi
aliran kas
C. Analisa
titik impas (break event point)
D. Sumber
permodalan
Lampiran :
A. Data
studi kelayakan
B. Dokumen-dokumen
perjanjian
Contoh halaman depan
Proposal Usaha.
PROPOSAL
USAHA PERDAGANGAN
BARANG-BARANG
KONSUMSI
TOKO LARIS
Jl. Melati No. 7 Semarapura
Oleh
Agus Rai
(pemilik)
Jln. Gajah Mada No. 12 Semarapura
Contoh Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Nama dan
Alamat Perusahaan
B. Nama dan
Alamat Pemilik
C. Informasi
Usaha
BAB II JENIS
USAHA
A. Deskripsi
Umum Usaha
B. Latar
belakang Usaha
C. Struktur
Oranisasi
D. Truktr
Pemilik Modal
E. Spesipikasi
Usaha Yang dijalankan
BAB III PENGADAAN
BARANG DAGANGAN
A. Sumber
Barang Dagangan
B. Teknik
Pembelian
BAB IV PEMASARAN
A. Potensi
Pasar
B. Kondisi
Pesaing
C. Strategi
Pemasaran
BAB V PENJUALAN
A. Harga jual
B. Sistem
Penjualan
C. Sistem
Distribusi
D. Promosi
BAB VI MANAJEMEN
A. Resiko
dan Hambatan
B. Tindakan
Alternatif
BAB VII KEUANGAN
A. Neraca
B. Proyeksi
Aliran Kas
C. Analisa
Titik Pulang Pokok (break event point)
D. Sumber
Permodalan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Data
Studi Kelayakan
B. Surat
Izin Usaha Perdagangan
Contoh Isi
Draft Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Nama dan
Alamat Perusahaan
Jenis Usaha yang akan dijalankan adalah
usaha perseorangan dengan nama “TOKO LARIS” beralamatkan Jl. Melati No. 7
Semarapura
B. Nama
dan Alamat Pemilik
Pemilik usaha pertokoan adalah
Nama :
Agus Rai
Usia :
25 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat :
Jln. Gajah Mada No. 12 Semarapura
C.
Informasi usaha
Perusahaan yang
dijalanknan merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang
perdagangan barang-barang konsumsi berupa toko pengecer.
BAB II JENIS USAHA
A. Deskripsi
Umum Usaha
Usaha yang dijalankan merupakan usaha
dagang barang-barang kebutuhan konsumsi, misalnya masyarakat di pemukiman
perumahan rakyat dengan status ekonomi
menengah ke bawah, dengan jumlah penduduk sekitar 1200 jiwa.
B. Latar Belakang Usaha
Usaha ini dipilih untuk dijalankan dengan
berbagai pertimbangan seperti lokasi usaha yang strategis dengan modal dan
ketrampilan yang memadai.
C.
Struktur Organisasi
Sesuai dengan bentuk badan usaha yang
dipilih yaitu perusahaan perseorangan, maka pemimpin perusahaan dipegang oleh
pemilik dengan mengangkat karyawan 5 orang yang diberi tugas di bagian
administrasi 1 orang, pembukuan 1 orang, pengadaan barang dagangan 1 orang, dan
penjualan 2 orang sesuai dengan keperluan untuk menjalankan usaha dengan
menggunakan struktur organisasi garis.
D. Struktur Pemilik Modal
Modal usaha terdiri dari modal sendiri dan
modal asing berupa pinjaman dari BRI dengan memanfaatkan kredit modal kerja.
E.
Spesifikasi Usaha Yang Dijalankan
Spesifikasi usaha yang dijalankan adalah
menjual barang-barang konsumsi terutama sembilan bahan pokok (sembako) secara
lengkap dan murah.
BAB
III PENGADAAN BARANG DAGANGAN
A.
Sumber Barang Dagangan
Barang-barang dagangan sebagai objek usaha
diperoleh dari beberapa grosir yang ada di kota kabupaten yaitu : Toko Kenanga,
Toko Sami Laris, Toko Sami Durus.
B.
Teknik Pembelian
Pembelian barang dagangan dilakukan dengan
sistem :
1.
Berkala, sesuai jadwal
pembelian berdasarkan perkiraan turn over barang dagangan per minggu, tri
wulan, dan sebagainya.
2.
Insidental, menurut
kebutuhan berdasarkan persediaan barang dagangan.
Pembelian dilakukan
secara langsung, dan secara pesanan melalui surat, atau telepon oleh pengadaan
barang dagangan.
BAB IV PEMASARAN
A. Potensi Pasar
Berdasarkan penelitian, 60 % kepala
keluarga di perumahan berpengasilan tetap terdiri dari pegawai tetap dan
karyawan swasta, sehingga memiliki
daya beli yang cukup dalam memenuhi kebutuhan konsumsi.
B.
Kondisi Pesaing
Di tempat usha hanya terdapat dua pesaing
pedagang eceran dengan modal kerja masing-masing di bawah Rp. 2.000.000,00 (dua
juta rupiah), yang dikelola dengan manajemen sederhana atau manajemen sederhana
atau tidak profesional.
C.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan dengan
cara promosi tinggi dan harga melawan.
BAB
V PENJUALAN
A.
Harga Jual
Harga jual ditetapkan berdasarkan harga
perolehan barang dagangan ditambah keuntungan rata-rata 2 %.
B.
Sistem Penjualan
Sistem penjualan yang dipakai dengan cara
kontan dan kredit dengan jangka waktu satu bulan.
C.
Sistem Distribusi
Sistem distribusi yang digunakan adalah
sistem distribusi langsung, artinya langsung menjual pada konsumen akhir dan
barang-barang langsung diserahkan kepada konsumen di tempat penjualan atau
diantar.
D.
Promosi
Promosi yang dilakukan dengan menyebar
brosur daftar harga barang kepada konsumen sasaran.
BAB
VI MANAJEMEN
A.
Resiko dan Hambatan
Resiko yang perlu diantisipasi adalah terjadinya
kredit macet akibat penjualan secara kredit dan hambatan yang mungkin terjadi
adalah perkembangan pesaing yang ada.
B.
Tindakan Alternatif
Tindakan alternatif yang dapat dilakukan
dalam mengantisipasi kredit maet adalah dengan selektif dalam memberikan
kredit, dan dalam mengantisipasi hambatan dengan cara meningkatkan daya saing
secara sehat.
BAB
VII KEUANGAN
A.
Neraca
Neraca awal menunjukkan
Debet :
1.1 Kas Rp. 10.000.000,00
1.2 Barang
dagangan Rp. 15.000.000,00
1.3
Piutang dagangan Rp. -
1.4 Perabot Rp. 5000.000,00 +
Jumlah Rp. 30.000.000,00
Kredit :
2.1 Utang Rp. 10.000.000,00
3.1 Modal Rp.
20.000.000,00 +
Jumlah Rp.
30.000.000,00
B. Proyeksi Aliran Kas
Proyeksi aliran kas sebesar Rp. 20 juta
setiap bulan. Untuk pengadaan barang dagangan Rp. 15 juta dan gaji/upah
karyawan Rp. 5 juta.
C.
Analisa Titik Tulang Pokok
Titik tulang pokok terjadi jika harga jual
sama dengan harga beli ditambah biaya-biaya seperti transportasi, tenaga kerja,
pajak, dan pelayanan.
D.
Sumber Permodalan
Modal usaha terdiri dari :
1.
Harta pribadi yang
dipisahkan untuk usaha
2.
Pinjaman, berupa kredit
BRI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Data
studi kelayakan
B.
Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP)
c.
Model I
Menutut Puslatkop PK dalam Kewirausahaan Indonesia, sebagai
berikut :
FORMAT PROPOSAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Maksud
dan Tujuan
C. Usaha
yang Akan Dikembangkan
BAB II DESKRIPIS KELAYAKAN ASPEK
A. Pemasaran
B. Yuridis
C. Organisasi
D. Teknik
produksi
BAB III KESIMPULAN
BAB IV PENUTUP
Lampiran-lampiran
Rincian
Informasi Dalam Format Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menjelaskan
kondisi-kondisi secara obyektif yang mendorong usaha, bagaimana dampaknya
terhadap perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
B.
Maksud dan Tujuan
Menjelaskan
maksud penyusunan proposal dan tujuan yang hendak ingin dicapai.
C.
Usaha yang Dijalankan
Menguraikan
secara tegas usaha yang akan dijalankan.
BAB II
DESKRIPSI
KELAYAKAN ASPEK
A. Aspek
Pemasaran
Uraian perkiraan
1)
Volume permintaan, baik
untuk konsumsi industri maupun akhir.
2)
Volume penjualan yang
mampu diraih serta daerah pemasarannya.
3)
Program pemasaran.
4)
Kebijakan harga dan
target penjualan.
B.
Aspek Yuridis
Menjelaskan
landasan hukum pendirian perusahaan dan kelengkapan persyaratan formal lainnya.
C. Aspek
Organisasi dan Manajemen
Memberikan
informasi :
1)
Keadaan organisasi
perusahaan seperti struktur organisasi dan personalianya
2)
Kepemilikan
3)
Pola manajemen
4)
Pembagian tugas
5)
Jumlah karyawan
D.
Aspek Teknik Produksi
menguraikan
:
1)
Kebutuhan mesin dan
peralatan lain yang diperlukan.
2)
Pemasok dan kapasitas
pemasok.
3)
Lokasi tempat usaha.
4)
Persediaan.
5)
Jumlah tenaga kerja.
6)
Persoalan limbah dan
persoalannya.
E.
Aspek Finansial
Menguraiakan :
1)
Kebutuhan modal
investasi dan modal kerja.
2)
Arus kas masuk dan
keluar.
3)
Anggaran biaya produksi
dan pemasaran.
4)
Jadwal pengembalian
kredit.
F.
Aspek Sosial
Berikan
informasi dampak yang diperkirakan terjadi dengan adanya proyek ini terhadap
kesejahtraan masyarakat sekitar lokasi perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Berikan kesimpulan
hasil analisis kelayakan tiap aspek secara keseluruhan.
BAB IV
PENUTUP
Menguraiakan harapan-harapan yang diinginkan
perusahaan dengan penyusunan proposal usaha ini.
Nice infonya terimakasih udah buat :)
BalasHapus