SMK BISA


web stats

Sabtu, 01 Maret 2014

KD. 2.2 Mengelola Konflik

Standar kompetensi    :     2. Menerapkan Jiwa Kepemimpinan
Kompetensi Dasar    :     2.2 Mengelola Konflik
Lampiran materi

1.Identifikasi konflik

a.Hakikat konflik
Globalisasi berdampak pada percepatan perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi, tetapi pada sisi lain dapat menyebabkan konflik pada manusia yang tidak siap menghadapi keadaan yang cepat berubah. Organisasi harus dapat menyesuaikan dengan keadaan dan bahkan harus mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dengan menganalisis kekuatan, kelemahan internal, dan memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal yang mungkin dihadapi pada masa sekarang dan di masa depan.
Keberadaan konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan dengan kata lain bahwa konflik selalu hadir dan tidak dapat dihindari, konflik sering mncul pada sebuah organisasi, dan terdapat perbedaan pandangan para pakar dalam mengartikan konflik.
Konflik pada awalnya dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat maupun aturan organisasi, namun dengan meningkatnya ilmu pengetahuan maka pandangan konflik mengalami perubahan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian konflik antara lain:
1)Commins P.W ( 1980 )
Konflik didefinisikan sebagai suatu proses interaksi sosial dimana dua orang atau lebih atau dua kelompok atau lebih berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuan mereka.
2)Alisyahbana S.T
Konflik adalah perbedaan pendapat dan pandangan di antara kelompok masyarakat yang akan mencapai nilai sama.
3)Stoner, J.A.F dan freeman, R.E ( 1994 )
Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
4)Dubrin, A. J ( 1984 0
Mengartikan konflik mengacu pada pertentangan antara individu atau kelompok yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam pencapaian tujuan.
5)Aldag, R. J dan Stearns, T.M ( 1987 )
Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih individu atau kelompok sebagai akibat dari usaha kelompok lainnya yang mengganggu pencapain tujuan. Dengan kata lain, konflik timbul karena satu pihak mencoba merintangi atau mengganggu pihak lain dalam  usahanya mencapai tujuan.
6)Devi Pspitasari ( 2008 )
Konflik adalah situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi. Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

Ciri-ciri organisasi yang sedang mengalami konflik dalam aktivtasnya:
1)Terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan antar individu atau kelompok.
2)Terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi menafsirkan program organisasi.
3)Terdapat pertentangan norma dan nilai individu atau kelompok.
4)Adanya sikap dan prilaku saling meniadakan, menghalangi pihak lain untuk memperoleh kemenangan dalam memperebutkan sumber daya organisasi yang terbatas.
5)Perdebatan dan pertentangan sebagai akibat munculnya kreativitas, nilai, inisiatif, dan gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi.

b.Penyebab konflik
Penyebab terjadinya konflik pada setiap organisasi sangat bervariasi tergantung dengan cara individu menafsirkan persepsi dan memberikan tanggapan terhadap lingkungan kerjanya.
Secara umum penyebab konflik dalam organisasi yang dikemukakan oleh Hardjana (1994 ) adalah sebagai berikut:
1)Salah pengertian karena kegagalan komunikasi
2)Perbedaan tujuan karena perbedaan nilai hidup
3)Persaingan mendapatkan sumber daya organisasi terbatas
4)Masalah wewenang dan tanggung jawab
5) Perbedaan penafsiran tehadap peraturan atau kebijakan
6)Kurangnya kerjasama
7)Adanya usaha untuk mendominasi
8)Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja
9)Perubahan dan saran prosedur kerja

Adapun menurut Wexley, K. N dan Yui G. A ( 1992 )mengemukakan 6 kategori penting sebagai kondisi yang menimbulkan konflik, yaitu:
1)Persaingan terhadap sumber-sumber
2)Kekaburan bidang tugas
4)Problem status
5)Rintangan komunikasi
6)Perbedaan sifat-sifat individu

c.Proses terjadinya konflik
Konflik tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan prosesnya akan tetapi melalui tahapan tertentu. Hendriks .W ( 1992 ) mengidentifikasi proses terjadinya konflik atas tiga tahapan, sebagai berikut:
1)Peristiwa sehari-hari
Peristiwa sehari-hari ditandai adanya individu yang merasa tidak puas dan jengkel terhadap lingkungan kerja. Perasaan tidak puas kadang berlalu begitu saja dan muncul kembali saat individu merasakan adanya gangguan.
2)Adanya tantangan
Pada tahap kedua apabila terjadi masalah individu yang mempertahankan pendapat dan menyalahkan pihak lain. Masing-masing mengangggap perbuatan yang dilakukan sesuai dengan standar dan aturan organisasi, kepentingan kelompok atau individu lebih menonjol dari pada kepentingan organisasi.
3)Timbulnya pertentangan
Pertentangan merupakan proses terjadinya konflik ketiga. Pada tahap ini masing-masing individu atau kelompok bertujuan untuk menang dan mengalahkan kelompok ini.

Menurut Hardajana A. M menyebutkan lingkaran konflik terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
1)Kondisi mendahului
2)Kemungkinan konflik yang dilihat
3)Konflik yan dirasa
4)Perilaku yang nampak
5)Konflik ditekan atau dikelola
6)Dampak konflik
Adapun G. R. Terry menjelaskan bahwa konflik pada umumnya mengikuti pola yang teratur yang ditandai timbulnya suatu krisis, selanjutnya terjadi kesalahpahaman antar individu maupun kelompok dan konfrontasi menjadi pusat perhatian, pada tahap berikutnya, krisis dialihkan untuk diarahkan dan dikelola.

d.Jenis-jsnis konflik dan dampak konflik Dalam aktivitas organisasi dijumpai bermacam-macam konflik yang melibatkan individu maupun kelompok, diantaranya dikemukakan berikut ini:

1)Jenis-jenis konflik menurut beberapa ahli
a)Polak, M( 1982 ) membedakan konflik menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:
    (1)Konflik antar kelompok
    (2)Konflik intern dalam kelompok
    (3)Konflik antar individu untuk mempertahankan hak dan kekayaan
    (4)Konflik intern individu untuk mencapai cita-cita
b)Soekanto, S ( 1981 ) jenis konflik meliputi:
    (1)Konflik pribadi
    (2)Konflik rasial
    (3)Konflik antar kelas-kelas sosial
    (4)Konflik politik antar golongan dalam masyarakat
    (5)Konflik berskala internasional dan antar negara
    c)Handoko, T. H ( 1992 ) membedakan konflik menjadi 5 jenis:
    (1)Konflik dalam diri individu
    (2)Konflik antar individu dengan kelompok
    (3)Konflik antar kelompok
    (4)Konflik antar organisasi
    d)Ovens Winardi, David dan Newstron mengemukakan bahwa secara umum jenis konflik terdiri dari:
    (1)Intrapersonal Conflict
    (2)Interpersonal Conflict
    (3)Intragroup Conflict
    (4)Intergroup Conflict
    (5)Interorganization Conflict   
e)Dahrondorf konflik dibedakan 4 macam :
    (1)Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi)
    (2)Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank)
    (3)Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
    (4)Konflik antar satuan nasional

2)Dampak konflik
Konflik dalam organisasi saat ini dipandang sebagai hal yang tidak dihindarkan dalam mencapai tujuan. Namun demikian, konflik yang bersifat merusak dapat merugikan organisasi perlu dikendalikan karena, konflik yang tidak dikendalikan secara efektif pada akhirnya menimbulkan pengaruh yang buruk pada kinerja organisasi, atau dengan kata lain, keberadaan konflik dapat berakibat destruktif dan atau menguntungkan bagi kelangsungan organisasi.
Konflik dapat berdampak positif dan negatif terhadap kinerja organisasi tergantung pada sifat konflik dan pengelolaan yang dilakukan.
Adapun dampak positif konflik menurut Du Brin, A. J. Sebagai berikut:
a)Terjadinya gangguan psikologis
b)Gangguan fisik
c)Gangguan tingkah laku
d)Timbulnya stress karena menghadapi lingkungan konflik
Akibat lebih jauh dari konflik yang tidak terkontrol adalah sebagai berikut:
a)Menurun kepuasan kerja
b)Konsentrasi kerja kurang
c)Sering tidak masuk kerja
d)Hilangnya semangat kerja

e.Mengelola konflik
Konflik terjadi karena ada kondisi yang mendahului dan kondisi ini merupakan sumber munculnya konflik. Munculnya berbagai konflik merupakan dinamika dalam perkembangan organisasi, karena itu pimpinan perlu memahami beberapa sebab yang dapat menimbulkan konflik dan mencermati konflik sebagai suatu kejadian yang tidak dapat dipisahkan dari persoalan organisasi. Tugas pimpinan adalah mengelola konflik agar dapat fungsional juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja.
Pimpinan organisasi harus menyadari adanya perbedaan jenis konflik dan memilih pendekatan yang tepat dalam pengelolaan konflik, perlu memperhatikan hal berikut ini:
1)Menyimak proses terjadi konflik
2)Mengetahui sebab konflik
3)Membedakan jenis konflik
4)Memilih pendekatan yang tepat
5)Mengantisipasi kemungkinan dampak yang merugikan organisasi

2.Manfaat dari mengatasi konflik
a.Memanfaatkan konflik positif
Konflik tidak hanya harus diterima dan dikelola dengan baik, tetapi juga harus didorong karena konflik merupakan kekuatan untuk mendatangkan perubahan dan kemajuan lembaga. Dengan kata lain konflik dapat dimanfaatkan kearah yang produktif jika dikelola dengan baik. Jika konflik dikelola secara sistematis dapat memberikan dampak positif, sebagai berikut :
1)Memperkuat hubungan kerjasama.
2)Meningkatkan kepercayaan dan harga diri.
3)Meningkatkan kreativitas dan produktivitas.
4)Meningkatkan kepuasan kerja.

b.Mengatasi konflik
Secara umum tertapat tiga cara dalam menghadapi konflik, yaitu sebagai berikut :
1)Stimulasi konflik
Stimulasi konflik diperlukan apabila satuan-satuan kerja di dalam organisasi terlalu lambat dalam melaksanakan pekerjaan karena tingkat konflik rendah. Situasi konflik terlalu rendah akan menyebabkan para karyawan takut berinisiatif akhirnya menjadi pasif. Perilaku dan peluang yang dapat mengarahkan individu atau kelompok untuk bekerja lebih baik, diabaikan anggota kelompok, saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksanaan pekerjaan. Pimpinan organisasi perlu merangsang timbulnya persaingan dan konflik yang mempunyai dampak peningkatan kinerja anggota organisasi.
2)Pengurangan atau penekanan konflik
Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan karena para pimpinan cendrug menekankan terjadinya antagonisme atau pertentangan yang ditimbulkan oleh konflik. Metode yang digunakan untuk mengurangi konflik adalah :
a)Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua belah pihak.
b)Mempersatukan semua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama.
3)Penyelesaian konflik

Metode ini menekankan pada upaya untuk mempangaruhi pihak yang bertentangan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Metode yang digunakan untuk menyelesaiakan konflik antara lain :
a)Dominasi dan penekanan, ini dapat dilakukan dengan :
(1)Kekerasan.
(2) Penenangan.
(3) Kembali keperaturan yang lama.
(4) Aturan mayoritas, dilakukan melalui pungutan suara yang adil.
b)Kompromi
    Dilakukan untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh masing-masing pihak antara lain :
(1) Pemisahan.
(2) Perwasitan.
(3) Kembali ke peraturan yang berlaku.
(4) Penyuapan.
    Atau dengan kata lain bisa juga dengan menggunakan metode kompromi seperti di bawah ini :
(1)Melalui konsensus kedua belah pihak yang terlibat.
(2)Melalui arbitrasi, yaitu campur tangan pihak ketiga.
(3)Menggunakan imbalan, yaitu salah satu pihak menerima imbalan untuk mengakhiri konflik
   

2 komentar: